Meningkatkan Kapasitas Diri – Self Reflection
Dalam sesi bincang santai dengan beberapa leader dari sebuah perusahaan jagonya Retail, ada sebuah pernyataan yang berulang disampaikan oleh mereka. “Kami perlu meningkatkan kapasitas diri”. Saya terkesima, bukan pada kalimatnya tentu, tetapi pada energi yang terpancar saat mereka mengucapkan kalimat tersebut. Selain semangat, dorongan dalam diri, yang paling utama saya dapatkan adalah energi self – reflection. Sebelum jauh membahas tentang hal tersebut, saya coba mencuplik definisi dari istilah self – reflection yaitu memikirkan hal – hal tentang diri sendiri secara mendalam, tentu dalam konteks yang konstruktif tentang apa yang belum berjalan dengan baik dan bisa diperbaiki.
Mengapa saya harus terkesima dengan ide dan kesadaran leader untuk meningkatkan kapasitas diri? Jawabannya terhubung dengan Kemampuan mereka untuk menyadari bahwa ada hal – hal yang perlu ditingkatkan atau diperbaiki dalam diri mereka. Dorongannya adalah kesadaran bahwa yang ada saat ini tidak cukup, yang ada saat ini belum sesuai cita – cita, dan belum berhasilnya mereka mencapai hal tersebut karena kontribusi mereka yang belum memadai. Untuk itulah mereka menyadari bahwa kapasitas mereka perlu ditingkatkan.
Lalu menariknya dimana bagi saya?
Menariknya adalah karena kesadaran yang mereka miliki, bukan tertuju kepada orang lain. Kesadaran tersebut adalah tentang diri mereka yang perlu terus memperbaiki diri. Inilah orang – orang yang akan sukses, dan kesuksesan mereka akan membawa kesuksesan organisasi.
Self – reflection ini akan mengantar seseorang pada rasa belum memiliki apa – apa, belum cukup dengan yang ada, harus terus berusaha, terus mencari ide – ide dan strategi bagaimana caranya untuk mencapai cita – cita dan harapan dirinya dan organisasi. Mereka akan terus belajar, membuka buku, mau mendengar nasehat orang lain, mau berdiskusi, mau menghadapi kesulitan, menyingkirkan hal – hal menyenangkan yang sifatnya hanya sementara untuk membuat dirinya memiliki kapasitas yang dibutuhkan.
Organisasi dan bumi ini sangat merindukan orang – orang yang memiliki Kemampuan dalam melakukan self-reflection, indikatornya adalah menghindari keinginan untuk dipuji, mereka menyadari bahwa saat ini belum pantas untuk menerima pujian. Mereka akan menghindari menggunakan waktu untuk hal – hal yang tidak mendukung tercapainya cita – cita mereka. Sehingga sepanjang waktu yang dimiliki selalu dimanfaatkan untuk mengejar hasil yang berkualitas.
Artikel ini merupakan pembuka bagi kita untuk mempelajari tahap dan bagian penting dalam proses belajar, yang bukan hanya bermanfaat untuk kehidupan pekerjaan, termasuk juga untuk kehidupan yang selamat, bahagia, mulia sepanjang hidup di dunia dan hingga nanti saatnya kita ‘Kembali’. Insya Allah. Sampai bertemu di artikel Self- Reflection bagian ke-2 minggu depan.